Dalam beberapa sesi pelatihan atau webinar dimana saya jadi pembicara, selalu muncul pertanyaan “bagaimana memilih produk atau jasa untuk bisnis saya?”. Orang sering terjebak dengan memilih produk berdasarkan melihat keberhasilan orang lain mengelola bisnis dengan produk atau jasa tertentu. Memang jadinya cukup menggiurkan karena yang terlihat adalah keberhasilannya. Tapi tidak sadar bahwa dibalik menghasilkan produk atau jasa tersebut ada usaha, tenaga dan pikiran yang harus dicurahkan untuk membuat bisnis tersebut berhasil. Dalam artikel ini saya akan memberikan tips bagaimana bisa memilih produk atau jasa yang akan di jual dalam bisnis ini.
Saya selalu percaya bahwa dalam membangun bisnis semua orang tidak ada yang pernah berpikir bahwa bisnis yang dijalankan hanya akan cuma bertahan satu atau dua tahun. Pastinya ingin long lasting atau bahkan berkembang. Alasan seseorang membuka bisnis harus sangat kuat, dan bukan hanya urusan untuk mendapatkan penghasilan. Penghasilan adalah hasil akhir dari semua usaha yang dikerjakan. Bisnis-bisnis yang bertahan selalu mempunyai satu hal di dalam menjalankan bisnisnya yaitu “Purpose” dan/atau “Visi” yang bukan sekedar hanya untuk mendapatkan uang. Mengapa perlu mempunyai Visi atau Purpose dalam satu bisnis. Karena visi dan purpose inilah yang akan membuat sang pebisnis tetap focus pada goalnya. Dalam menjalankan bisnis, tidak selalu berada di atas. Kondisi up and down pasti akan terjadi. Dan apabila seseorang mempunyai strong purpose maka akan lebih mudah menghadapi kondisi ini, karena dia akan dapat membuat koneksi apa yang dapat dipelajari dari kondisi up and down yang dialami.
Pertanyaan yang selalu saya ajukan pada saat sesi coaching bagi pebisnis atau pelatihan, adalah “Apa yang membuat Bapak/Ibu memilih produk atau jasa ini untuk menjadi sumber penghasilan dalam bisnis yang dikelola?” Saat seseorang bisa menjawab dengan fasih apa yang mendasari dirinya memilih produk/jasa tersebut bukan hanya sekedar penghasilan atau ikut-ikutan, maka akan terlihat bahwa dia mempunyai “strong relationship” dengan produk/jasa tersebut. Strong relationship inilah yang perlu dimiliki oleh seorang pebisnis dengan produk atau jasa yang dijual. Saya ajak Anda refleksi balik dengan diri sendiri saat Anda ingin membeli barang, misal ingin membeli gawai atau gadget. Saat Anda memasuki toko A, Anda bertanya kepada pemilik toko atau karyawannya, dan mereka dengan fasih bisa menjelaskan. Dan Anda juga melihat bahwa si pemilik toko atau karyawannya menggunakan jenis gawai yang Anda ingin miliki. Karena Anda ingin membandingkan dahulu, Anda pindah dahulu ke toko B. Saat Anda bertanya-tanya kepada pemilik toko atau karyawan, mereka tidak lancar menjelaskan produk gawai yang ingin Anda miliki tapi mereka promosi jenis gawai yang ingin Anda miliki dengan menyebutkan kelebihan-kelebihannya. Kemudian Anda melihat sang pemilik toko atau karyawan ini tidak menggunakan jenis gawai yang mereka promosikan. Saat Anda bertanya, mereka malah menceritakan kekurangan-kekurangan gawai tersebut. Dari kedua toko tersebut, toko mana yang akhirnya Anda akan membeli gawai tersebut? Bagi saya sendiri, saya akan lebih baik kembali ke toko A, karena toko A sangat mengenal produk dan bisa netral menjelaskan dan mereka mempunyai pengalaman dengan menggunakan barang yang sama. Sehingga rasa “keterikatan” atau “similarity” itu ada.
Demikian juga saat Anda memilih produk atau jasa yang ingin Anda jual sebagai bagian dari bisnis Anda, maka Anda harus mempunyai “strong relationship” atau saya sering bilang “rasa atau memori cinta” pada produk tersebut. Kalau Anda memilikinya maka saat Anda menjual barang tersebut, Anda akan bisa lancar membuat story telling karena itulah yang memang ada di dalam pikiran Anda sehari-hari. Tetapi apabila Anda tidak mempunyai rasa cinta tersebut, maka Anda tidak akan bisa membuat story telling dari barang tersebut, karena tidak terkoneksi.
Dibawah ini kiat-kiat supaya produk atau jasa yang dipilih merupakan produk yang tepat untuk bisnis Anda:
KENALI PRODUK ATAU JASA
Apabila Anda ingin ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) produk atau jasa yang sudah dijual oleh banyak orang, kenali produk tersebut. Memulai dengan karakter produk atau jasa, tantangan apa saja yang dialami oleh para pebisnis di bidang tersebut. Dan bagaimana koneksi produk atau jasa tersebut dengan Anda.
Lakukan refleksi diri dengan memberikan 3 pertanyaan dibawah kepada diri sendiri:
- Apakah Anda pernah membeli, menggunakan atau berkecimpung dalam bisnis mengelola produk atau jasa tersebut?
- Apa yang membuat saya merasa, saya yang harus menjual produk atau jasa tersebut? Hal ini perlu Anda tanyakan pada diri sendiri, sehingga apabila calon pelanggan Anda bertanya, maka Anda bisa menjelaskan mengapa lebih baik membeli dari Anda dan bukan dari orang lain.
- Apa yang membuat saya merasa bahwa saya harus menjual produk atau jasa tersebut sekarang?
Apabila Anda sudah bisa menjawab ketiga pertanyaan diatas, maka itulah modal Anda untuk melakukan story telling kepada calon pelanggan Anda.
KENALI PROSES
Untuk menghasilkan satu produk atau memberikan jasa, ada proses yang harus dijalankan. Produk tersebut bukan sesuat yang muncul begitu saja, tetapi ada proses produksi dibelakangnya. Jasa pun bukan langsung muncul tetapi membutuhkan proses dalam memberikan jasa tertentu. Contoh saja, sebagai seorang trainer, yang saya jual adalah pemberian jasa pelatihan. Dan untuk membuat pelatihan maka ada proses diskusi dengan klien, menentukan silabus modul yang akan diberikan, terkadang diperlukan riset, memberikan pelatihan dan juga melakukan evaluasi dan/atau laporan. Semua ini membutuhkan waktu. Apabila saya tidak memperhitungkan waktunya, maka yang akan terjadi saya akan overpromise atau bahkan merasa kewalahan sehingga kwalitas yang diberikan tidak akan sebaik yang diinginkan oleh klien saya.
Lakukan kenali proses dengan:
- Mempelajari pada bisnis yang sudah jalan bagaimana proses produksinya, bagaimana mendapatkan bahan bakunya. Proses penjualan seperti apa yang terjadi.
- Kenali tantangan-tantangan dalam melakukan proses produksi atau pemberian jasa.
- Dan pikirkanlah apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat modifikasi pada produk atau pemberian jasa tersebut.
Saat Anda mengenali proses untuk menghasilkan satu produk atau jasa, maka Anda akan lebih mudah untuk mengidentifikasi tantangan dan juga apakah jenis produk atau jasa tersebut cocok dengan yang ingin Anda jadikan proses dalam bisnis Anda.
Salah satu pengalaman yang saya dapatkan saat mendampingi coaching para pebisnis, ada pebisnis yang menyadari bahwa beliau tidak suka melakukan proses controlling terhadap stock. Beliau merasa frustasi saat harus mengecek kondisi stock, dan baru menyadari bahwa itu lah yang membuat dirinya sudah beberapa kali gagal dalam berbisnis karena terjadi salah perhitungan atau dimanfaatkan oleh karyawan dan supplier. Dari sesi bersama saya, beliau akhirnya memutuskan bahwa lebih baik menjalankan bisnis sebagai “broker” yang tidak perlu mempunyai stock barang. Karena ini akan memudahkan beliau untuk mengelola bisnis dan meminimalkan resiko kerugian.
Dari cerita diatas, maka seseorang saat menjalankan suatu bisnis wajib mengenal produk atau jasa yang dijual beserta prosesnya. Tanpa menyadari bagaimana proses penjualan dan pengenalan produk yang dijual, maka seseorang akan mengalami kesulitan untuk berproses saat bisnis sedang down. Perluas lah pengetahuan dengan banyak membaca buku ataupun join komunitas untuk bisa mendapatkan semua informasi mengenai produk atau jasa yang akan menjadi bagian dari usaha Anda. Ingatlah pepatah “Tak Kenal maka Tak Sayang”, jadi kenalilah produk Anda untuk dapat mencintai produk Anda.